Senin, 21 November 2016

PENGENALAN BOOTING PADA KOMPUTER

Booting 

Proses   booting   adalah   suatu   proses   yang  terjadi   pada  saat   seseorang menghidupkan komputer,  dimana masuknya  arus  listrik ke  dalam  peralatan komputer dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras ( hardware ) yang terhubung pada komputer, agar komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna (user). 

Tahap-Tahap Terjadinya Proses Booting 
Tahap awal pada proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootsrap loader. Bootsrap loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS sesaat setelah booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem operasi, serta bertujuan untuk melacak semua alat input dan alat output yang terpasang atau terhubung pada komputer. Dalam beberapa sistem, terdapat bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux, Berbeda juga dengan bootloader BSD. 

Secara umum, gambaran tahapan-tahapan yang terjadi pada proses booting adalah sebagai berikut: 
Pertama : 
Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang 
dapat dieksekusi oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor dirancang untuk selalu 
mencari alamat tertentu di BIOS ( Basic Input Output System) ROM. Pada alamat 
tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju ke alamat eksekusi awal 
BIOS. 

Kedua : 
Setelah kegiatan pertama, prosesor menjalankan Power On Self Test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada komputer. 
Setelah itu, BIOS mencari Video Card. Secara khusus prosesor mencari BIOS milik Video Card. Kemudian sistem BIOS menjalankan Video Card BIOS. Setelah itu, Video Card di inisalisasi. 
Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki 
BIOS yang tersediri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga. 
Lalu BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misalnya memeriksa besar memori dan 
jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. 
Kemudian, prosesor mencari disk dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu 
mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk, atau floppy disk. 

Pada windows, proses start up booting dapat diuraikan sebagai berikut :
MBR (Master Boot Record)
adalah sebuah program yang sangat kecil yang terdapat pada sector
pertama hardisk, MBR meload suatu program bernama NTLDR ke dalam
memori.
NTLDR  kemudian  memindahkan  komputer  ke “flat  memory  model”
(bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs) kemudian
membaca file BOOT.INI.
Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan 
menggunakan   informasi   yang   terdapat   pada   file   BOOT.INI   untuk 
menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka 
tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp. 
 • Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka program lain ke dalam 
memory yang disebut NDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan 
semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware 
ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke 
NTLDR. 
NTLDR kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada 
step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder 
System32 yang terdapat pada directory windows xp . NTOSKRNL adalah 
program utama pada system operasi windows yaitu sebuah “kernel”. 

NTOSKRNL  kemudian  menangani  proses  boot  selanjutnya.  Langkah 
pertama adalah meload beberapa “low-level system drivers”. Kemudian NTOSKRNL me-load semua file yang dibutuhkan untuk membuat “core” sistem operasi windows xp. 
Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu 
konfigurasi hardware profile pada komputer, kalau terdapat lebih dari satu 
hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila 
hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default 
profile. 
Sesudah windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows 
kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware yang terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “Welcome To Windows XP boot screen”. 
Terakhir windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara 
otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “logon screen”. 

Dan berdasarkan prosesnya, booting dapat dikenali dengan beberapa jenis, 
yaitu: 
•   Cold Boot 
Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer 
dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara  menghidupkan 
komputer dengan menekan tombol switch power. Cold Booting mendaur 
ulang akses memori komputer secara acak sekaligus juga menghapus 
virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya. 
 •   Warm Boot 
Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer 
dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan 
mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya 
terjadi disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari 
sistem. Atau Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa 
harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, 
atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi 
Disk Operating System (DOS). Me-restart komputer dengan menekan 

Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart. Warmboot ini dapat dideteksi dan dimanipulasi oleh virus. 
•   Soft Boot 
Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem. •   Hard Boot 
Boot (proses  menghidupkan  komputer)  yang  dilakukan  dengan  cara
dipaksa.
•   ReBoot 
Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa hal, antara lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau terjadi perubahan setting dalam sistem. 

Startup 
Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh secara hati-hati pasca perakitan, 
boot pertama kadang masih dapat mengalami masalah. Bila hal ini terjadi, 
tergantung pada langkah apakah bagian boot muncul,bisa jadi sudah tidak 
memungkinkan untuk memasuki menu BIOS untuk mengkonfigurasi setup BIOS. 
Bagian ini menjelaskan tugas penting yang dilakukan oleh power-on self test 
(POST).  POST  memungkinkan  troubleshooting  atas  berbagai  permasalahan 
yang sering terjadi. 
Kapanpun sebuah komputer dinyalakan, sejumlah pengujian secara otomatis 
dilakukan untuk memeriksa komponen primer dalam sistem, seperti CPU, ROM, 
memori, dan sirkuit pendukung motherboard. Rutinitas yang melakukan fungsi ini 
disebut  POST.  POST  adalah  sebuah  diagnostik  rutin  pada  hardware  yang 
dibangun ke dalam sistem BIOS. Fungsi dasar rutinitas POST adalah untuk 
melihat apakah semua hardware yang diperlukan sistem untuk startup telah ada 
dan segalanya berjalan baik sebelum memulai proses boot. Rutinitas POST 
kemudian memastikan bahwa komputer sudah siap untuk memulai bagian boot. 
POST juga menyediakan beberapa troubleshooting dasar untuk menentukan alat 
apa yang gagal atau memiliki masalah awal selama pemeriksaan hardware pra-
startup. 

Post Errors and Troubleshooting 
Rutinitas POST membuat pesan kesalahan atau peringatan bila menemukan 
kegagalan komponen. Kode kesalahan POST akan membuat serangkaian bunyi 
bib  untuk  menunjukkan  kegagalan  komponen  hardware.  Bila  semua  telah 
terpasang  dengan  baik  selama  proses  perakitan  dan  sistem  baru  tersebut 
berfungsi normal, satu bunyi bib pendek biasanya terdengar setelah POST 
selesai dilakukan. Bila masalah ditemukan/dideteksi, beberapa jumlah bib yang 
berbeda akan terdengar, kadangkala dalam kombinasi antara bunyi pendek dan 
panjang.  Ada  beberapa  kode-kode  utama  yang  tergantung-BIOS.  Mereka 
bervariasi tergantung pada pabrik pembuat BIOS dan bahkan antara versi BIOS 
yang berbeda. 
Kode bunyi bib dapat digunakan untuk memecahkan kegagalan hardware yang 
timbul selama proses rutinitas POST. Walaupun rutinitas POST tidak terlalu teliti 
dibandingkan  dengan  diagnostik  berdasar-disket  yang  telah  ada,  ini  adalah 
barisan   pertama   pertahanan,   terutama   dalam   mendeteksi   permasalahan 
motherboard  yang  berat.  POST  secara  khusus  mengeluarkan  tiga  macam 
keluaran pesan (output message). Pesan-pesan ini termasuk kode audio, bib, 
pesan tulisan pada layar, dan kode numerik heksadesimal yang dikirim menuju 
sebuah  alamat  port  I/O.  POST  secara  umum  melanjutkan  permasalahan 
sebelumnya   yang   tidak   fatal,   namun   permasalahan   yang   fatal   akan 
menyebabkan POST menghentikan proses boot. Bila permasalahan tersebut 
muncul lebih dini, sebelum driver apapun di-load pada monitor  kemudian POST 
akan   memberikan   sinyal   mengenai   masalah   yang   ada   melalui   bib.   Bib 
dikeluarkan melalui sistem speaker komputer. Sebaliknya, bila POST dan bagian 
boot dapat melanjutkan hingga pada titik dimana sistem dapat menggunakan 
sistem video untuk menampilkan pesan, maka sebuah pesan akan ditampilkan 
pada layar. Pesan tersebut menunjukkan bahwa permasalahan muncul dan 
kemungkinan penyebab-penyebabnya. Hal ini disebut sebagai kode kesalahan 
visual. Pesan kesalahan ini umumnya dalam bentuk kode numerik, contohnya, 
1790-Disk 0 Error. 
Misalnya, panduan BIOS atau website pabrik akan membutuhkan konsultasi untuk merencanakan bantuan mendekode beberapa kode kesalahan yang lebih rinci. Gambar dibawah ini memberikan ringkasan akan kelompok umum kode kesalahan visual yang sering ditemukan. 
Mereka menyusun beberapa kelompok umum pesan-pesan diagnosa hardware POST yang umumnya digunakan pada sistem PC. Walaupun kebanyakan pabrik utama  pembuat  BIOS  menggunakan  sebagian  besar  kode  ini,  tetapi  tidak satupun menggunakan kesemua dari kode ini. 
Permasalahan   yang   muncul      selama   POST   umumnya   disebabkan   oleh 
kesalahan konfigurasi atau pemasangan hardware. Jarang terjadi kegagalan 
hardware yang sebenarnya. Kesalahan POST mungkin menunjukkan bahwa 
listrik harus dimatikan dari sistem. Lepaskan steker sistem pada dinding, dan 
dengan hati-hati periksa ulang komputer rakitan untuk meyakinkan bahwa satu 
atau semua langkah-langkah pada daftar berikut telah dilakukan dengan benar: 
•   Semua kabel terhubung dengan benar dan kokoh. 
•   Semua driver telah terpasang dengan baik. 
•   Seting konfigurasi setup CMOS/BIOS telah benar. 
•   Seting jumper motherboard benar, bila diubah dari seting aslinya. •   Tidak ada konflik peralatan. 
•   Papan tambahan dan disk drive telah terpasang dengan benar. 
•   Power  supply  telah  diatur  untuk  memberikan masukan  voltase  yang 
sesuai pada negara atau daerah pengguna. 
•   Sebuah keyboard, monitor, dan mouse telah terpasang dengan baik. 
•   Hard  disk  yang  mampu  melakukan  boot  telah  terpasang  dengan 
semestinya. 
•   BIOS yang digunakan adalah versi yang benar, mendukung drive yang 
terpasang, dan telah memasukkan semua parameter dengan benar. 
•   Floppy disk yang bisa melakukan boot telah ada pada drive A, bila 
diperlukan. 
•   Semua memori SIMM atau DIMM telah terpasang dengan benar. 

c. Rangkuman 
Berdasarkan prosesnya, booting dapat dikenali dengan beberapa jenis yaitu Cold Boot , Warm Boot, Soft Boot, Hard Boot, ReBoot. POST adalah sebuah diagnostik rutin pada hardware yang dibangun ke dalam sistem BIOS. Fungsi dasar rutinitas POST adalah untuk melihat apakah semua hardware yang diperlukan sistem untuk startup telah ada dan segalanya berjalan baik sebelum memulai proses boot. Kode kesalahan POST akan membuat serangkaian bunyi bib untuk menunjukkan kegagalan komponen hardware. 



Senin, 14 November 2016

CARA SETTING IP ADDRESS MANUAL

CARA SETTING MANUAL IP ADRESS (INTERNET)


  1. Klik Start, pilih Control Panel
  2. Pada layar icon Network and Internet, klik view network status and task
  3. Selanjutnya Jendela Network and sharing Center terbuka, klik chang adaptor setting
  4. Klik kanan pada layar icon Local Area Connection, lalu pilih properties
  5. Double Klik Internet Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam kotak dialog Local Area Connection sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol (TCP/IP) Protocol
  6. Klik use the following IP Address, Masukkan alamat IP. Misalkan alamat IP komputer pribadi kita adalah 192.168.1.1 dan komputer kedua adalah 192.168.1.2 dst, dengan subnet mask 255.255.255.0. silahkan diikuti DNS nya ( DNS google )
  7. Setelah setting TCP/IP ini telah dimasukkan, klik OK untuk menutup kotak dialog Internet Connection (TCP/IP) Properties.
  8. Klik OK untuk menutup kotak dialog pada “Local Area Connection Properties”
  9. Finish,Coba kamu cek dengan browser yang kalian gunakan apakah sudah terkoneksikan dengan baik atau belum.


LAPORAN PRAKTIKUM MEMBUAT KABEL UTP CROSS DAN STRAIGHT

Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Download di Link Berikut, CARA MEMBUAT KABEL UTP CROSS DAN STRAIGHT

Minggu, 13 November 2016

LAPORAN PRAKTIKUM SETTING BIOS

Selamat Pagi/Siang/Sore Ataupun Malam, hari ini saya akan mempost Tentang  Laporan Praktikum Berjudul "Setting BIOS" . Silahkan Download di Laporan Praktikum Setting Bios